Rekomendasi Mingguan Lotus Sekuritas 5 November 2018
04 Nov 2018
Terdapat banyak kejutan yang terjadi sepanjang pekan lalu. IHSG naik tajam terutama ditopang oleh lonjakan harga saham perbankan kapitalisasi besar seperti BBRI, BMRI dan BBNI. Saham bank mengakhiri trend bearishnya setelah otoritas bursa mewacanakan perubahan penghitungan indeks saham dengan memasukkan faktor free float sebagai variabel baru. Saham dengan free float besar pun diburu investor, sebaliknya saham dengan free float kecil seperti UNVR, HMSP dll ditinggalkan.
Kenaikan IHSG juga terbuai oleh rally indeks saham global, terutama China yang terbang tinggi setelah Beijing menyebut akan memberi stimulus pada perekonomian mereka yang terus melambat. Kemudian anjloknya harga minyak mentah dunia akibat melesatnya produksi minyak Amerika yang kini telah melampaui Saudi dan Rusia turut menjadi sentimen positif bagi bursa domestik. Hal ini karena Indonesia masih mempertahankan harga BBM dan membuat subsidi energi membengkak.
Nilai tukar rupiah untuk pertama kalinya pun menguat dibawah level Rp15.000 per dollar meskipun dollar terhadap major currencies lainnya cenderung stagnan. Investor global tampaknya kembali melirik pasar potensial di emerging market. Terlihat dari arus masuk dana asing yang sangat deras sepekan lalu mengakhiri masa paceklik net buy asing.
Dan setelah sekian lama membiarkan Tabel Portfolio kosong, akhirnya kami mulai memberikan rekomendasi beli untuk saham BDMN dan WIKA. Keduanya kami anggap dapat memberikan keuntungan dengan cara yang berbeda jika diberi waktu agak panjang. BDMN sedang dalam proses final tender offer sedangkan WIKA terus tumbuh stabil ditengah ketidakpastian sektor konstruksi.
Berikut adalah tabel saham pilihan Lotus Sekuritas untuk rekomendasi pekan ini:
TABEL PORTFOLIO
Saham
|
Rek Sejak
|
Harga Rek |
Harga 2 Nov
|
Gain / Loss % |
Volatility % |
Performa IHSG %
|
BDMN |
2 Nov 2018 |
7.450 |
7.450 |
- |
1,69 |
- |
WIKA |
2 Nov 2018 |
1.185 |
1.185 |
- |
2,99 |
- |
* Sejak rekomendasi ini diluncurkan pertama kali pada 2 Juli 2012 hingga realisasi terakhir pada 29 Maret 2018, kinerja saham-saham portfolio memberikan imbal hasil sebesar 83,12% per tahun. Total terdapat 108 rekomendasi dengan 64 rekomendasi menghasilkan gain, 2 rekomendasi BEP dan 42 rekomendasi berakhir loss. Total persentase gain/loss adalah +477,31% atau rata-rata setiap sahamnya menghasilkan gain 4,42%.
TABEL WATCHLIST
Saham
|
29-Oct
|
2-Nov |
High |
Low |
Volatility %
|
Rekomendasi |
- |
- |
- |
- |
- |
- |
- |
TABEL WEEKLY TRADING STOCKS
Saham
|
2-Nov |
High |
Low |
Volatility %
|
Rekomendasi |
PGAS |
2.010 |
2.310 |
1.950 |
18,46 |
Buy at 2.010
Profit Taking 2.110
Stop Loss 1.950 |
WSKT |
1.505 |
1.535 |
1.415 |
8,48 |
Buy at 1.500
Profit Taking 1.580
Stop Loss 1.460 |
Keterangan Tabel Rekomendasi:
Tabel Portfolio:
Tabel ini berisi saham-saham pilihan yang menurut kami sangat baik secara fundamental atau memiliki potensi kinerja yang positif dalam jangka menengah panjang dan memiliki rasio risk to reward yang kecil / minimal. Ini berarti risiko yang mungkin ada lebih kecil daripada ekspektasi return yang bisa diperoleh. Saham pilihan akan terus bertahan dalam Tabel Portfolio sampai kami anggap return yang diharapkan sulit untuk dicapai atau telah terjadi perubahan kinerja yang menyebabkan rasio risk to reward membesar.
Saham pilihan ini juga dapat keluar dari Tabel Portfolio jika telah mencapai return tertentu yang kami anggap cukup untuk diambil tindakan Profit Taking. Jika dikemudian hari saham yang telah keluar dari Tabel Portfolio ini kami anggap layak dan memenuhi kriteria saham portfolio, maka sewaktu-waktu dapat kami masukkan kembali. Saham yang ada kami pilih dari beberapa sektor yang prospektif dan kami anggap terbaik disektornya. Sehingga dengan demikian, jika Anda memiliki seluruh saham yang ada di Tabel Portfolio ini, maka secara otomatis Anda telah membentuk portofolio yang ideal dan terdiversifikasi disektor-sektor yang prospektif.
Berikut ini adalah daftar saham yang pernah masuk dalam Tabel Portfolio dan return-nya:
Stocks |
Entry Level
|
Take Profit |
Profit/Loss |
BBTN |
Rp1.250 - 14 Dec 2015 |
Rp1.450 - 11 Feb 2016 |
+16.00% |
ANTM |
Rp340 - 27 Nov 2015 |
Rp372 - 22 Feb 2016 |
+9,41% |
PTBA |
Rp5.800 - 4 Mar 2016 |
Rp6.900 - 17 Mar 2016 |
+18,97% |
BBNI |
Rp5.275 - 4 Mar 2016 |
Rp4.380 - 20 Mei 2016 |
-16,97% |
SMGR |
Rp16.500 - 26 Aug 2014 |
Rp8.850 - 24 Jun 2016 |
-46,36% |
PTPP |
Rp3.600 - 21 Aug 2015 |
Rp3.820 - 24 Jun 2016 |
+6,11% |
PPRO |
Rp210 - 4 Mar 2016 |
Rp480 - 24 Jun 2016 |
+128,57% |
KRAS |
Rp515 - 8 Apr 2016 |
Rp620 - 24 Jun 2016 |
+20,39% |
GIAA |
Rp499 - 22 Apr 2016 |
Rp472 - 5 Aug 2016 |
-5,41% |
ADRO |
Rp885 - 1 Jul 2016 |
Rp1.200 - 9 Aug 2016 |
+35,59% |
KIJA |
Rp290 - 25 Jul 2016 |
Rp326 - 26 Aug 2016 |
+12,41% |
SMGR |
Rp9.375 - 1 Aug 2016 |
Rp10.075 - 14 Oct 2016 |
+7,47% |
PGAS |
Rp3.100 - 19 Aug 2016 |
Rp2.560 - 14 Oct 2016 |
-17,42% |
BNLI |
Rp685 - 1 Aug 2016 |
Rp540 - 25 Nov 2016 |
-21,17% |
BJTM |
Rp590 - 16 Dec 2016 |
Rp570 - 30 Dec 2016 |
-3,39% |
KRAS |
Rp835 - 16 Dec 2016 |
Rp770 - 30 Dec 2016 |
-7,78% |
PGAS |
Rp2.520 - 23 Dec 2016 |
Rp2.700 - 30 Dec 2016 |
+7,14% |
JSMR |
Rp4.170 - 23 Dec 2016 |
Rp4.320 - 30 Dec 2016 |
+3,60% |
BBNI |
Rp5.600 - 15 Aug 2016 |
Rp5.475 - 13 Jan 2017 |
-2,23% |
BKSL |
Rp95 - 25 Nov 2016 |
Rp90 - 13 Jan 2017 |
-5,26% |
BBTN |
Rp1.900 - 13 Jan 2017 |
Rp2.170 - 17 Feb 2017 |
+14,21% |
WTON |
Rp960 - 15 Aug 2016 |
Rp790 - 7 Apr 2017 |
-17,71% |
CTRA |
Rp1.270 - 13 Jan 2017 |
Rp1.095 - 7 Apr 2017 |
-13,78% |
BNGA |
Rp1.010 - 24 Mar 2017 |
Rp1.155 - 7 Apr 2017 |
+14,36% |
BBCA |
Rp17.350 - 7 Apr 2017 |
Rp18.000 - 8 May 2017 |
+3,75% |
JSMR |
Rp4.810 - 12 May 2017 |
Rp5.075 - 26 May 2017 |
+5,51% |
ASII |
Rp8.675 - 12 May 2017 |
Rp9.000 - 2 Jun 2017 |
+3,75% |
PTBA |
Rp12.050 - 12 Apr 2017 |
Rp13.000 - 17 Jul 2017 |
+7,88% |
WIKA |
Rp2.490 - 2 Feb 2017 |
Rp1.990 - 25 Aug 2017 |
-20.08% |
SMRA |
Rp1.010 - 28 Jul 2017 |
Rp1.045 - 31 Aug 2017 |
+3,47% |
INDY |
Rp1.170 - 28 Aug 2017 |
Rp1.800 - 11 Sep 2017 |
+53,85% |
PTPP |
Rp2.880 - 30 Oct 2017 |
Rp2.570 - 30 Nov 2017 |
-10,76% |
INDY |
Rp1.940 - 29 Sep 2017 |
Rp3.000 - 12 Dec 2017 |
+54,64% |
MEDC |
Rp825 - 8 Dec 2017 |
Rp1.095 - 12 Jan 2018 |
+32,73% |
MNCN |
Rp1.360 - 5 Jan 2018 |
Rp1.350 - 12 Jan 2018 |
-0,74% |
PTBA |
Rp2.610 - 5 Jan 2018 |
Rp3.120 - 19 Jan 2018 |
+19,54% |
AKRA |
Rp6.275 - 12 Jan 2018 |
Rp5.675 - 9 Feb 2018 |
-9,56% |
TLKM |
Rp4.150 - 11 Jan 2018 |
Rp3.820 - 16 Mar 2018 |
-7,95% |
PGAS |
Rp2.550 - 26 Feb 2018 |
Rp2.310 - 23 Mar 2018 |
-9,41% |
BNLI |
Rp690 - 12 May 2017 |
Rp585 - 29 Mar 2018 |
-15,22% |
INDY |
Rp3.310 - 16 Mar 2018 |
Rp3.530 - 29 Mar 2018 |
+6,65% |
Histori performa saham Portfolio periode 2012-2015
Tabel Watch List
Saham yang masuk dalam Tabel Watch List ini adalah saham yang kami anggap telah memenuhi kriteria sebagai saham portfolio, namun belum layak untuk masuk dalam Tabel Portfolio karena harga pasarnya kami anggap masih cukup tinggi. Kami memasukkan suatu saham dalam Tabel Watch List ini untuk dapat diperhatikan dan dibeli jikalau harga telah menyentuh atau mendekati entry level ideal yang telah kami berikan. Jika harga saham telah menyentuh entry level, maka kami akan memindahkan saham dimaksud kedalam Tabel Portfolio pada rilis Rekomendasi Mingguan Lotus Sekuritas edisi berikutnya.
Tabel Weekly Trading Stocks
Selain saham-saham prospektif yang dapat dibeli untuk tujuan jangka menengah panjang atau Buy and Hold, kami juga memberi alternatif saham pilihan untuk tujuan jangka pendek, yaitu satu pekan. Tidak ada kriteria fundamental tertentu yang harus dipenuhi oleh saham dalam tabel ini, namun kami upayakan tetap memiliki rasio risk to reward yang kecil. Oleh karenanya, saham-saham pilihan dalam tabel ini memiliki sifat spekulatif. Dan untuk memproteksi Anda dari potensi kerugian yang besar, kami cantumkan juga level Stop Loss yang dapat Anda terapkan. Selain rekomendasi beli (Buy), kami juga dapat memberi rekomendasi jual (Sell) atau jual dulu lalu buyback kemudian (Trading Sell) bagi investor yang telah memiliki saham yang direkomendasikan sebelumnya.